Blitar, BlitarRayaNews – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Direktorat Pengawasan, Pencegahan, dan Penindakan menggelar kegiatan Edukasi Migrasi Aman di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini diikuti Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), keluarga PMI, perwakilan Muspika Kecamatan Ponggok, serta dihadiri Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiyantana, S.H., M.H.(20 November 2025)
Hadir sebagai narasumber, Direktur Pengawasan, Pencegahan, dan Penindakan, Brigjen Pol. Drs. Eko Iswantono, M.M., menegaskan pentingnya penguatan peran pemerintah hingga tingkat desa dalam mewujudkan Daerah Migran Aman. Ia menyebut Tulungagung, Blitar, dan Ponorogo sebagai wilayah kantong PMI yang membutuhkan edukasi sejak fase awal keberangkatan.
Dalam pemaparannya, Brigjen Eko mengungkapkan bahwa Desa Bacem memiliki lebih dari 200 PMI aktif, menjadikannya salah satu desa dengan jumlah PMI signifikan. Ia menekankan bahwa potensi remitansi dari PMI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa apabila dikelola dengan baik. Karena itu, peran Pemerintah Desa, Babinsa, dan Muspika dinilai strategis dalam memastikan proses migrasi berjalan aman dan sesuai ketentuan.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait tingginya biaya penempatan, Brigjen Eko menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke perusahaan penempatan (P3MI) serta mengambil tindakan tegas apabila ditemukan pelanggaran.
“Kami meminta seluruh calon PMI untuk berangkat secara prosedural guna memperoleh perlindungan penuh dari negara sebelum, selama, dan setelah bekerja di luar negeri,” tegasnya.
Kepala Desa Bacem, Slamet Winarko, mengapresiasi kegiatan edukasi ini dan menilai bahwa informasi mengenai prosedur penempatan PMI sangat dibutuhkan masyarakat. Sementara itu, Camat Ponggok, Yudho Ismaryanto, turut menyampaikan dukungannya dan mendorong CPMI untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, administrasi, serta keterampilan kerja sebelum berangkat.
“Berangkat ke luar negeri tidak cukup hanya bermodal fisik, tetapi harus memiliki skill agar mampu bersaing,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Eko juga menyerahkan buku saku Migrasi Aman kepada masyarakat sebagai panduan resmi bagi warga yang berminat bekerja di luar negeri.(bud)

