Blitar,Blitarrayanews - Sebuah kejadian tragis terjadi di emplasemen Stasiun Pohgajih, Blitar. Seorang pria berusia 68 tahun, dengan inisial SW, tewas tertemper kereta api Gajayana nomor 36 di wesel 2, Dusun Soponyono, pada Selasa pagi, 18 Februari 2025,
Kejadian ini mengguncang warga sekitar dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 06.21 WIB. Petugas keamanan stasiun menerima informasi dari masinis kereta api bahwa telah terjadi insiden tertempernya seseorang di jalur rel.
Saksi mata, Tedy Pradana dan Ilham Kurniawan, segera menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di sisi utara rel kereta api.
Korban, SW, adalah seorang tukang kayu yang tinggal di Desa Sukanyar, Kecamatan Kesamben, Blitar. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diduga mengalami gangguan pendengaran dan demensia (pikun), yang mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan ini.
Kondisi korban sangat mengenaskan. Luka parah di bagian kepala, patah tulang di beberapa bagian tubuh, dan luka robek di beberapa bagian kulit menunjukkan dampak keras dari benturan dengan kereta api.
Petugas medis dari Puskesmas Selorejo yang tiba di lokasi kejadian melakukan visum luar dan mengonfirmasi bahwa korban meninggal dunia akibat luka-luka tersebut.
Petugas kepolisian dari Polsek Selorejo segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Kapolsek Selorejo, Ps. Kanit Reskrim, KA SPKT, dan anggota jaga turut hadir dalam penanganan kejadian ini. Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut pihak manapun. Mereka membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai kecelakaan murni.
Pihak kepolisian dan petugas medis telah melakukan pemeriksaan menyeluruh di lokasi kejadian dan terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat benturan keras dengan kereta api.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat berada di sekitar jalur kereta api. Kondisi kesehatan, seperti gangguan pendengaran dan demensia, juga perlu menjadi perhatian khusus, terutama bag mereka yang tinggal di dekat jalur kereta api. (mwn)