NGAWI,BLITARRAYANEWS - Pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, hingga kini masih terus diburu jajaran Kepolisian. Selain memburu pelaku, polisi juga berupaya menemukan potongan tubuh korban. Di antaranya bagian kepala dan kaki korban. Sebab, saat ditemukan terpaket dalam koper, hanya bagian badan dan tangannya.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, pihaknya terus bekerja keras untuk dapat mengungkap perkara tersebut. ’’Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama tim Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim di jajaran polres lingkup Polda Jatim sedang berusaha keras, mohon waktu,” ujanya kepada awak media di Ngawi, Jumat (24/1) malam.
Jenazah korban sudah tiba di rumah duka di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat malam setelah dibawa dari Kabupaten Ngawi. Butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan. Jenazah sudah dalam keadaan bersih. Begitu tiba di rumah duka langsung dilaksanakan salat Jenazah. Setelah disalatkan, jenazah dimakamkan sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat jenazah tiba di rumah duka, pihak keluarga tidak melihat sosok suami siri korban. Demikian juga saat kali pertama korban ditemukan di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1).
Dari sejumlah keterangan yang didapat, almarhumah bercerai kemudian menikah kembali. Kabarnya, suami sambung itu berasal dari Blitar. Kemudian, bersama suami siri, almarhumah yang disebut bekerja sebagai sales kosmetik itu tinggal di Kabupaten Tulungagung. Almarhumah meninggalkan dua anak yang masih berusia 10 tahun dan 7 tahun hasil pernikahan sebelumnya. Kedua bocah itu diasuh sang nenek di Blitar.
Sebelum ditemukan meninggal, pada 17 Januari 2025, almarhumah sempat pulang ke Blitar dengan menaiki mobil Suzuki Ertiga putih. Namun, belum diketahui, apakah saat pulang itu bersama suami sirinya atau sendiri. Saat perjalanan kembali ke Tulungagung itulah kemungkinan peristiwa keji itu terjadi.
Dua motif pembunuhan berkembang. Yakni, percekcokan masalah asmara atau pelaku ingin menguasai barang berharga milik korban. Dari beberapa kejadian serupa, biasanya pelaku memutilasi tubuh korban karena ingin menghilangkan jejak atau identitas. Ada juga karena amarah yang memuncak. Yang jelas, teka-teki ini tentu akan terjawab setelah polisi sudah berhasil membekuk pelaku.
Sementara itu, kepada Antara, ayah kandung korban Nur Khalim berharap polisi bisa segera menangkap pelaku. “Kami minta bantuan dan mendesak, agar pelaku bisa tertangkap dan diadili,” katanta, Sabtu (25/1).
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, digemparkan dengan penemuan paket misterius. Awalnya, ada warga yang melintas hendak membuang sampah. Kemudia, ia curiga melihat paket besar berwarna hitam. Penasaran barang itu didekati. Lantas coba diangkat. Rupanya, terasa berat kemudian ditaruh di tanah lagi.
Paket terbungkus plastik itu pun dibuka. Ternyata, berisi sebuah koper berwarna merah. Ketika coba diintip, dalam koper terlihat berbagai benda. Ada selimut putih, sepatu perempuan, dan sekilas bentuk tubuh manusia. Karena khawatir, warga bersangkutan menutup kembali koper itu. Ia kemudian melaporkannya ke pemerintah desa dan diteruskan ke polisi.
Setelah mendapatkan laporan warga, petugas cepat datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi. Ternyata, kondisi mayat perempuan dalam koper tersebut tidak utuh. Hanya separo badan. Kuat dugaan korban mutilasi. Jenazah itu kemudian RSUD dr Soeroto Ngawi.
Nah, dari hasil identifikasi terungkap, korban bernama Uswatun Khasanah, kelahiran Blitar, 25 April 1995, beragama Islam, tinggi badan 152 sentimeter, kulit kuning langsat. Untuk dapat mengungkap siapa pelaku, jajaran kepolisian terus melakukan penelusuran. Termasuk rekaman CCTV yang berada di sekitar TKP. Ada kemungkinan mutilasi terhadap korban dilakukan di luar Kabupaten Ngawi.
Sementara itu, dari media sosial, korban sempat menuliskan narasi menyentuh untuk anak-anaknya. Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu. Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat..
Lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan wakafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputku di pintu surga-Mu. Hasbunallah wanik’mal wakil. (mhz)